Ingetberita.com, Jakarta – Dunia literasi bukan hal yang asing bagi Chief Marketing Officer (CMO) dari Remote Skill Academy dan Founder dari Girls In Tech Id, Aulia Halimatussadiah atau yang akrab disapa Ollie.
Wanita yang telah menulis 32 buku ini sudah berteman dengan buku sejak kecil. Di rumahnya selalu ada buku dan memiliki perpustakaan kecil, sehingga membuat dirinya terbiasa dengan buku.
“Saat orang tua mereka selalu bawa pulang buku dan di kala akhir pekan, hiburannya juga ke toko buku, jadi saya suka membaca dini. Kebiasaan membaca ini sangat membantu saya dalam belajar hal baru setelah dewasa,” katanya.
Membudayakan budaya literasi itu penting. Selain melalui jalur formal seperti sekolahan. kadang budaya membaca dimulai dari lingkungan terdekat dari keluarga. Membangun budaya literasi sejak dini sebagai bekal pengetahuan di masa depan.
Tak hanya sebagai salah satu bekal untuk masa depan. Literasi juga salah satu cara ampuh menangkal HOAX. Ollie mengatakan jika seseorang lebih awas dalam membaca, mereka akan lebih teliti, bisa melakukan cross-check dan riset untuk mencari tahu tentang masalah di masyarakat, sehingga mereka tidak akan mudah terhasut.
Lantas bagaimana dengan budaya literasi Indonesia saat ini?
Menurut Ollie minat baca di Indonesia sekarang cukup tinggi, tetapi tergantung format bacaannya. Menurutnya di media sosial atau blog, masyarakat juga membaca postingan yang mulai dari 500 kata setiap postingannya.
“Jika kita membaca lebih dari 3 postingan saja, itu sudah 2000 kata per hari. Jadi minat baca sudah ada, tinggal memperpanjang komitmen untuk mencoba dan membaca lebih banyak dalam format buku,” imbuhnya.
Ya! Indonesia negara yang luas. Namun banyak anak tidak teredukasi dengan baik dan tidak mengambil pendidikan formal. Tak sedikit penggiat literasi lokal tergerak membangun budaya baca di daerahnya.
Dan Ini, menurut Ollie, merupakan pergerakan yang bagus sekali jika dimulai di daerah. Melengkapi perpustakaan dengan buku-buku berkualitas, serta melatih anak-anak mudanya untuk merekam budaya lokal dalam bentuk tulisan akan sangat membantu perkembangan literasi di Indonesia.
