Jakarta Muslim Fashion Week 2023, Manfaatkan Pemulihan Ekonomi Global untuk Pengembangan Produk Halal

Ingetberita.com, Jakarta –  Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menyampaikan akan pentingnya ekosistem fashion muslim dan peta jalan pengembangan fashion muslim yang berkesinambungan untuk mewujudkan Indonesia sebagai pemain utama sektor fashion muslim dunia. Keragaman corak dan keunikan busana muslim di setiap daerah turut berpotensi menjadikan Indonesia sebagai barometer di sektor ini.

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden saat membuka seminar Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) Seri 1 bertajuk “Education as Pillar for Sustainable Fashion”, Rabu (6/4).

“Kita dapat melihat bahwa corak dan keunikan busana muslim berbeda-beda di setiap wilayah Indonesia. Kekayaan budaya tersebut sekaligus memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pencipta tren fashion muslim dunia. Sebagai salah satu industri unggulan dari ekosistem halal Indonesia, kita berharap ekspor fashion muslim ke pasar global akan mampu meningkat signifikan dalam tahun-tahun mendatang,” kata Wakil Presiden.

Menanggapi secara terpisah pernyataan Wakil Presiden, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan, JMFW menjadi salah satu upaya pemerintah mendorong perkembangan produk halal dan fashion muslim.

“JMFW menjadi upaya memperkenalkan dan mempromosikan produk fashion muslim Indonesia di pasar global, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada kemajuan industri fashion muslim Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia,” kata Mendag Lutfi.

JMFW diinisiasi Kementerian Perdagangan yang bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Sejumlah mitra kerja meliputi kementerian dan lembaga, salah satunya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta akademisi, desainer, asosiasi, dan industri fashion dengan industri penunjangnya seperti industri makanan halal, kosmetik, aksesoris dan alas kaki.

“Sebagaimana Roadmap Fashion Muslim Indonesia, maka fokus penyelenggaraan JMFW tahun 2022 ini adalah penguatan branding fashion muslim Indonesia dengan segala potensi, kreativitas, dan inovasi produk. Banyak hal yang perlu kita kerjakan bersama-sama dan diperlukan sinergi dengan berbagai pihak terkait,” tegas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi.

Acara puncak JMFW tahun 2022 ini direncanakan digelar pada 20–22 Oktober 2022 mendatang yang akan berjalan bersamaan dengan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2022 di ICE BSD, Tangerang. Rangkaian kegiatan berupa pergelaran busana, pameran, temu wicara (talkshow), dan seminar. Akan diadakan pula area pamer virtual (virtual showroom) dan penjajakan bisnis (business matching).

Sementara itu di tahun 2023 mendatang, targetnya adalah penguatan jejaring kerja (networking) dengan terjun langsung dalam peta fashion internasional. Lalu target untuk tahun 2024 adalah deklarasi Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia, melalui JMFW yang telah menjadi perhelatan internasional.

Pada sesi seminar, hadir sebagai narasumber yaitu Direktur Islamic Fashion Institute Hanni Haerani, Pendiri Buttonscarves Linda Anggrea, CEO NBRS Corp Rikrik Riesmawan, dan Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jemmy Kartiwa. Bertindak sebagai moderator adalah Direktur Asia Pacific Rayon Basrie Kamba.

Sejumlah hal yang dibahas dalam sesi seminar tersebut yaitu mulai dari peran akademisi hingga peluang Indonesia menjadi kiblat fashion muslim dunia. Dari diskusi tersebut, mengemuka topik bahwa peranan akademisi di bidang fashion muslim Indonesia masih harus didorong untuk mengimbangi besarnya potensi pasar fashion muslim dalam negeri. Salah satu upaya mengoptimalkan peran akademisi adalah terwujudnya nomenklatur dan kurikulum fashion muslim untuk pendidikan tinggi.

Pada sektor fashion muslim, Indonesia tidak hanya unggul dari ukuran pasar, tetapi juga potensi pelaku yang mampu membuat produk-produk fashion muslim berkualitas tinggi. Dari sejumlah topik diskusi tersebut, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi kiblat fashion muslim dunia di 2024 mendatang.

Sebagai bentuk kolaborasi akademisi dan industri, pada Road to Jakarta Muslim Fashion Week Seri 1 hari ini juga diadakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Pengembangan Fashion Muslim antara tujuh perguruan tinggi dan industri. Melalui MoU ini, Didi berharap sinergi akademisi dan industri dapat semakin kuat. “Akademisi dapat mencetak sumber daya manusia di bidang fashion muslim yang andal dan menghasilkan karya sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Didi.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *