Ingetberita.com,Kazakhstan – Sejumlah fasilitas di Kazakhstan kini berada di bawah penjagaan aliansi militer pimpinan Rusia. Kantor Kepresidenan mengkonfirmasi kabar tersebut untuk dilakukan setelah dilakukan paling mematikan dalam 30 tahun kemerdekaan Kazakhstan.
Seperti dilansir Reuters, Minggu (9/1/2022) selama 1 minggu terakhir, kondisi Kazakhstan mencekam dengan belasan orang tewas, ditahan dan gedung-gedung publik dibakar habis. Kondisi ini mendorong Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengeluarkan perintah tembak mati di tempat-tempat kepada orang-orang yang bersalah sebagai ‘bandit dan teroris’.
Berkeliling dengan naik kendaraan pada Jumat pagi, masih tercium aroma mobil-mobil yang hangus terbakar.
Hanya segelintir orang lalu-lalang di jalanan, banyak yang terlalu takut meninggalkan rumah. Ketika kami mendekati tentara di alun-alun, mereka meneriaki kami dan melepaskan tembakan peringatan ke udara, agar kami tidak mendekat.
Saya sudah berulangkali ke Almaty selama bertahun-tahun. Biasanya kota ini ramai, dimana-mana banyak tumbuh-tumbuhan hijau dan gampang menemukan tempat makan dan minum.
Dan saat ini, bangunan pertokoan dan bank telah dijarah atau dituntut. Butuh banyak waktu untuk menemukan semua ini.
Sebagian besar kerusakan terjadi di sekitar alun-alun besar yang datang pertama kali oleh pengunjuk rasa ketika demonstrasi dimulai.
“Sejumlah fasilitas telah berada di bawah perlindungan kontingen penjagaan perdamaian dari negara-negara anggota CSTO,” demikian pernyataan kantor kepresidenan tanpa menjelaskan jenis fasilitas apa yang dimaksud.
Pemerintah mengatakan 5.800 orang telah ditangkap sehubungan dengan itu, termasuk warga negara asing. Dikatakan situasi telah stabil di semua wilayah.
