Beirut-Lebanon terpaksa mematikan dua pembangkit listrik terbesarnya karena kekurangan bahan bakar. Akibatnya, negara yang tengah dilanda krisis itu dilanda kegelapan.
Sebuah sumber pemerintah Lebanon mengatakan pemadaman listrik di negara berpenduduk hampir enam juta itu diperkirakan akan berlangsung selama beberapa hari.
“Jaringan listrik Lebanon benar-benar berhenti bekerja pada siang hari ini, dan sepertinya tidak akan berfungsi sampai Senin depan, atau selama beberapa hari,” kata pejabat itu kepada Reuters yang dinukil Russia Today, Minggu (10/10/2021).
Jaringan listrik benar-benar berhenti bekerja pada siang hari akhir pekan waktu setempat dan tidak mungkin beroperasi kembali dalam beberapa hari, kata mereka.
Selama 18 bulan terakhir, Lebanon telah mengalami krisis ekonomi dan kekurangan bahan bakar yang ekstrim.
Krisis tersebut menyebabkan setengah penduduk Lebanon hidup dalam kemiskinan, melumpuhkan mata uang, dan memicu demonstrasi besar-besaran menentang para politisi.
Kekurangan mata uang asing sementara membuat Lebanon sulit membayar pemasok energi luar negeri.