Mengenal Lebih Dekat Rumah Klasik Masjudi Yudhie

Ingetberita.com, Jakarta –  Merancang dan membuat Rumah Klasik bergaya Romawi dan Yunani merupakan pekerjaan sehari-harinya. Maklum saja, Masjudi Yudhie  melalui Rumah Klasik adalah  spesialis dari pembuatan rumah klasik  dan satu-satunya konsultan dan kontraktor arsitektur rumah klasik di Indonesia yang mengadopsi gaya klasik Romawi dan Yunani yang sebenarnya.

“ Bisa dibilang kita ini menjadi satu-satunya yang menerapkan gaya klasik Romawi yang sebenarnya,”kata Masjudi.

Sejak berdirinya Rumah Klasik di tahun 1997, tepatnya di tanggal 15 Maret 1997, Rumah Klasik sengaja mengusung konsep rumah yang desainnya tak akan lekang oleh waktu.

“Konsep rumah bergaya Klasik Romawi dan Yunani pun disematkan dan menjadi ciri khas kami disetiap desain dan bangunan yang kami bangun,” tambahnya.

Selain itu dari awal berdiri,  Masjudi ingin membuat segala sesuatu yang bernilai seni. Rumah Klasik  baginya adalah bangunan yang memiliki nilai seni tinggi. Pun dengan Rumah Klasik    yang sifatnya tak lekang oleh waktu. Sepanjang masa akan tetap bagus.

Masjudi mengatakan Rumah Klasik  berbeda dengan rumah tradisonal seperti Rumah Joglo, Rumah Gadang dan lainnya. Rumah Klasik yang dimaksud adalah bangunan arsitektural yang berkiblat pada bangunan Romawi dan Yunani.

“Segala sesuatunya kita adopsi. Dan kita menjadi satu-satunya yang menerapkan gaya klasik Romawi yang sebenarnya,” imbuhnya.

Akan halnya dalam mendesain dan membangun Rumah Klasik, ada pakem-pakem yang harus sesuai dengan kaidah dari arsitektural Romawi. Kaidah-kaidah gaya Rumah Klasik  dari Romawi dan Yunani yang sudah dibakukan adalah bentuk pilar, proporsi, mahkota dan lainnya.

“Kita tidak tidak pernah melenceng dari kaidah yang ada atau mencampurkan langgam lain dalam desain Rumah Klasik , jadi originalitas gaya Rumah Klasik    Romawi dan Yunani yang kita aplikasikan,” tutur Masjudi.

Salah satu ciri khas terpenting dalam Rumah Klasik  adalah desainnya yang proporsional dan simetris. Oleh karena itu setiap elemen pada Rumah Klasik  seperti pilar, mahkota, lisplang dan lainnya dianalogikan seperti tubuh manusia, dari mulai kaki sampai dengan kepala proporsinya harus memiliki rasio yang tepat untuk mencapai kesempurnaan dari sebuah bangunan bergaya klasik.

“Desain klasik itu desainnya susah. Proporsi betul-betul harus diperhatikan misalnya yang pertama adalah pagar ketika ukuran pagar yang tidak sesuai dengan presisisnya itu sudah campuran dari gaya modern. Kedua dari proporsi pilar kalau tebal dari bawah sampai atas beda, semakin mengerucut. Juga dengan ketebalannya. Dan yang terakhir adalah tangga,kita sesuaikan dan sematkan dengan fengsui dan kaidah muslimnya.” tutur Masjudi.

Masjudi meyakini Rumah Klasik  sepanjang masa akan tetap bagus, tetap digemari dan nilai investasinya akan semakin tinggi seiring dengan berjalannya waktu. Semakin tua Rumah Klasik    kalau dijual nilainya akan semakin mahal.

“Kalau kita punya rumah selain rumah bergaya klasik itu 10-15 tahun kedepan dijual akan turun harganya. Berbeda dengan Rumah Klasik  nilai investasinya semakin tinggi dan tidak ada patokan menjual Rumah Klasik . Rumah selain gaya klasik kalau dijual banyak pesaing, jika harga kemahalan orang tidak akan mau beli, tetapi kalau Rumah Klasik  saingannya tidak banyak dan itu sifatnya seni,”kata Masjudi.

Rumah Klasik berusaha memberikan yang terbaik. Karena ingin memberikan yang terbaik dan bagus, otomatis cost productionnya Rumah Klasik tinggi sehingga harga jualnya pun tinggi.  Rumah Klasik pun menyasar pasar properti untuk kalangan atas.

“Saya tidak mau buat rumah yang biasa-biasa saja. Kenapa kok maunya di pasar kalangan atas, karena ya berangkatnya dari saya adalah orang yang perfeksionis,” pungkasnya.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *