Ingetberita.com, Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini merilis panduan cepat baru yang merekomendasikan bahwa anak-anak dari segala usia dengan tuberkulosis yang resistan terhadap obat (DR-TB) memiliki akses ke pengobatan oral menggunakan obat bedaquiline dan/atau delamanid.
Regimen semua oral menyederhanakan pengobatan DR-TB untuk anak-anak dan pengasuh dengan menghilangkan penggunaan obat suntik yang dapat menyebabkan ketulian dan dengan membuat rejimen pengobatan lebih pendek, kurang beracun, dan lebih efektif.
Namun, mengadopsi rekomendasi baru ini di negara dengan beban TB tinggi memerlukan akses ke formulasi pediatrik bedaquiline (diproduksi oleh Johnson & Johnson) dan delamanid (diproduksi oleh Otsuka dan mitra lokalnya Viatris). Selain lambatnya perubahan pedoman nasional, akses ke formulasi anak-anak telah menjadi tantangan di negara-negara dengan beban TB yang tinggi karena harga yang tinggi dan kurangnya pendaftaran dan persaingan obat generik.
Dalam pengalaman Médecins Sans Frontières/Doctors Without Borders (MSF), pendaftaran dan penyediaan formulasi pediatrik tidak diprioritaskan oleh perusahaan farmasi, dan hanya memiliki satu produsen untuk obat tertentu sering kali mengakibatkan formulasi ini menjadi lebih mahal daripada versi dewasa.
Formulasi pediatrik delamanid: Tablet 25mg dispersibel hanya tersedia di bawah program penggunaan penuh kasih Otsuka untuk anak-anak dengan berat lebih dari 10 kg, hingga akhir 2021. Obat tersebut akan dipasok tahun depan melalui Global Drug Facility (GDF) dengan harga yang saat ini tidak diketahui. Untuk anak-anak dan remaja dengan berat lebih dari 30 kg, GDF memasok tablet 50mg dewasa Otsuka seharga US$1700 untuk kursus perawatan 6 bulan. Hambatan paten mencegah produsen generik, khususnya di India, dari memasok delamanid dengan harga lebih rendah untuk memungkinkan peningkatan cepat obat ini.
Formulasi anak-anak bedaquiline: Tablet 20mg dispersibel yang diproduksi oleh Johnson & Johnson (J&J) tersedia melalui GDF dengan harga $200 untuk kursus perawatan 6 bulan untuk anak-anak berusia 5-12 tahun, dengan berat setidaknya 15 kg. Untuk anak-anak dan remaja di atas 12 tahun, tablet 100 mg dewasa J&J tersedia melalui GDF seharga $270 untuk kursus perawatan 6 bulan. Harga kedua formulasi bedaquiline ini tetap terlalu tinggi untuk memungkinkan peningkatan perawatan DR-TB pada anak, terutama bagi mereka yang membutuhkan rejimen yang menggabungkan bedaquiline dan delamanid.
Dr. Mabel Morales, Koordinator Medis MSF di India, mengatakan “Panduan cepat WHO yang diperbarui merupakan langkah maju yang penting bagi anak-anak yang lebih muda dengan TB yang resistan terhadap obat untuk menerima pengobatan oral tanpa obat suntik yang menyakitkan. Namun, panduan baru ini akan tetap menjadi kenyataan yang jauh bagi anak-anak kecuali jika hambatan akses ke formulasi bedaquiline dan delamanid untuk anak-anak diatasi, memungkinkan mereka untuk diluncurkan oleh program TB nasional di semua negara dengan beban tinggi.
Tingginya harga delamanid $1700 per kursus pengobatan memiliki akses yang sangat terbatas di banyak negara. Di India, negosiasi dengan Otsuka dan Viatris tidak berhasil, dengan produsen menolak menurunkan harga menjadi $942 yang saat ini ditawarkan ke Afrika Selatan oleh Viatris. Harga formulasi pediatrik bedaquiline juga masih terlalu tinggi. Saatnya untuk menghancurkan status quo: perusahaan farmasi Johnson & Johnson dan Otsuka harus membuka diri terhadap pasokan obat generik dan harga yang lebih rendah agar program TB dapat meningkatkan rejimen pengobatan oral.
MSF juga menyerukan kepada pemerintah negara-negara dengan beban tinggi untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi hambatan paten dan memungkinkan produksi obat-obatan yang menyelamatkan jiwa ini melalui produsen generik.
Sebagai penyedia pengobatan, kami melihat anak-anak dengan TB yang resistan terhadap obat hampir setiap hari di klinik independen kami di Mumbai. Kami tidak ingin lagi melihat anak-anak yang lebih muda ini menderita efek samping yang mengerikan dari obat-obatan berbasis suntikan yang lebih tua dan menyakitkan, ketika obat-obatan oral yang lebih aman dan lebih efektif tersedia di tempat lain.”
