ingetberita.com, Jakarta – Palestina menyambut baik keputusan pembuat es krim Ben & Jerry’s yang berbasis di AS untuk menghentikan penjualannya di permukiman Israel di wilayah Palestina.
Pada hari Senin, Ben & Jerry’s mengumumkan akan berhenti menjual es krim di pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki Israel dan Yerusalem Timur.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan bahwa keputusan perusahaan Amerika itu adalah keputusan “moral dan hukum,” dan menambahkan bahwa keputusan itu konsisten dengan aturan hukum internasional.
Hukum internasional menolak untuk berurusan dengan sistem pemukiman ilegal dan tidak bermoral yang ditanam dan diperluas Israel di tanah Palestina.
Dan meminta perusahaan yang bekerja secara langsung atau tidak langsung dengan pemukiman Israel untuk segera mengambil tindakan serupa dan menghentikan transaksi dan bisnis dan konsisten dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan hukum internasional.
“Kementerian akan melakukan segala kemungkinan melalui aturan hukum internasional untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang masih bersikeras melanggar hak-hak rakyat Palestina,” kata pernyataan Kemenlu Palestina.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memperingatkan bahwa langkah anti-Israel memiliki konsekuensi berat, termasuk hukum karena Israel akan mengambil tindakan tegas terhadap boikot yang ditujukan terhadap warganya.
Isu pemukiman Israel menjadi kendala utama untuk melanjutkan kembali pembicaraan damai Israel-Palestina yang terhenti sejak 2014. Pemukiman Yahudi dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional oleh sebagian besar masyarakat internasional.
Angka resmi Palestina menunjukkan bahwa lebih dari 600.000 orang Yahudi tinggal di sekitar 140 pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
