Reporters Without Borders Minta Israel Stop Ekspor Spyware

spyware
Billberryplus

ingetberita.com, Jakarta – Reporters Without Borders (RSF) mendesak Israel untuk menangguhkan ekspor teknologi mata-mata atau Spyware yang digunakan untuk menargetkan kepala negara dan ratusan jurnalis.

“Spyware yang digunakan untuk memantau ratusan jurnalis dan sumber mereka di seluruh dunia ini menimbulkan masalah demokrasi yang besar,” kata sekretaris jenderal RSF Christophe Deloire dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

Read More

“Kami meminta Perdana Menteri Israel Naftali Bennett untuk memberlakukan moratorium segera pada ekspor teknologi pengawasan  ini sampai kerangka peraturan perlindungan telah ditetapkan,” kata Deloire.

Program unggulan NSO, Pegasus, dapat meretas ponsel tanpa sepengetahuan pengguna dan memungkinkan klien membaca setiap pesan, melacak lokasi pengguna, dan memanfaatkan kamera dan mikrofon ponsel.

The Guardian, Le Monde dan The Washington Post menemukan bahwa hampir 200 jurnalis ada dalam daftar pengawasan.

Daftar itu dibagikan kepada outlet berita oleh jurnalisme nonprofit Forbidden Stories yang berbasis di Paris dan kelompok hak asasi manusia Amnesty International.

Daftar yang bocor didominasi oleh nomor dari 10 negara seperti Azerbaijan, Bahrain, Hongaria, India, Kazakhstan, Meksiko, Maroko, Rwanda, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Dan kepala negara yang mungkin diawasi termasuk Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan pemimpin oposisi India Rahul Gandhi.

NSO adalah raksasa teknologi Israel dengan 850 karyawan. CEO-nya Shalev Hulio sendiri telah  membantah dalam sebuah wawancara dengan radio 103FM Israel pada hari Selasa bahwa perusahaannya terlibat dalam aktivitas mata-mata.

Dia mengatakan NSO tidak memiliki koneksi ke daftar ribuan nomor telepon.

 

banner 728x90

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *