Ingetberita.com,Jakarta- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan beberapa pesan kepada semua pihak yang terlibat, sebelum penyelenggaraan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar pada 22-25 Desember 2021 mendatang.
Pertama, Ma’ruf Amin yang juga Ketua Majelis Tahkim (Dewan Etik) Muktamar Ke-34 NU itu mengingatkan agar kegiatan persidangan dan pemilihan di muktamar dapat mengutamakan proses musyawarah terlebih dahulu.
Pesan ini diungkapkan Ma’ruf saat bertemu dengan Panitia Muktamar ke-34 NU di rumah dinas Wakil Presiden di Jakarta, Jumat (12/11/2021).
“Semua proses persidangan dan pemilihan nanti harus mengedepankan musyawarah. Ke depankan dulu musyawarah sehingga suasananya sejuk,” ujar Ma’ruf, seperti keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (12/11/2021).
“Musyawarah untuk mencapai mufakat. Kalau tidak bisa, baru lakukan pemungutan suara,” sambungnya lagi.
Kemudian, Ma’ruf memberi pesan kepada seluruh peserta muktamar. Ia mengingatkan agar seluruh pihak menaati aturan yang sudah pernah dilakukan pada muktamar sebelumnya.
Mulai dari pemilihan Rais Aam hingga pemilihan Ketua Umum yang dilakukan dengan pemungutan suara oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).
“Dalam pemilihan Rais Aam, misalnya, saya minta agar tetap menjalankan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa). Sementara pemilihan Ketua Umum dilakukan sesuai aturan,” kata Ma’ruf Amin.
Sementara itu, ketua panitia Muktamar ke-34 NU Imam Aziz menyampaikan, Ma’ruf Amin sebagai Ketua Majelis Tahkim juga akan mengundang seluruh anggota majelis dalam waktu dekat. Hal itu, menurut Imam, bertujuan untuk mendiskusikan kode etik dalam pelaksanaan muktamar mendatang.
Berdasarkan penuturan Imam, Ma’ruf juga akan turut menghadiri langsung kegiatan penuh muktamar yang digelar di Lampung. Mulai dari pembukaan hingga penutupan, kata Imam, Ma’ruf akan ikut memantau, menunggui, dan menjaga pelaksanaan muktamar.
Untuk diketahui, Majelis Tahkim merupakan dewan etik muktamar yang terdiri dari para ulama senior. Mereka bertugas untuk menjaga pelaksanaan muktamar dengan menjunjung tinggi aturan-aturan dan akhlakul karimah.
